Harga Emas Naik: Apakah Akan Mencatat Rekor Kenaikan Mingguan?

Hari ini, harga emas mencatat rekor tertinggi dalam empat sesi berturut-turut, didorong oleh spekulasi tentang kemungkinan pemangkasan suku bunga Juni 2024 dan antisipasi terhadap rilis data tenaga kerja AS. Menurut data dari Bloomberg pada Jumat (8/3/2024), harga emas spot menguat sebesar 0,38% atau 8,20 poin menjadi US$2.168,16 per troy ounce pada pukul 19.00 WIB. Di sisi lain, harga emas berjangka Comex kontrak April 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 0,50% atau 10,90 poin menjadi US$2.176,10 per troy ounce pada pukul 19.03 WIB.

Reuters melaporkan bahwa harga emas mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa di US$2.170,99 di awal sesi, dengan kenaikan lebih dari 4,1% sepanjang pekan ini. Kenaikan ini menempatkan harga emas pada jalur untuk mencatatkan kenaikan persentase mingguan terbesar sejak pertengahan Oktober 2023.

Michael Widmer, Kepala Riset Logam di Bank of America, menyatakan bahwa permintaan saat ini cenderung bersifat spekulatif. “Meskipun pembelian China dan bank sentral memberikan dukungan, namun itu tidak cukup untuk mendorong kenaikan harga emas,” jelas Widmer dalam sebuah pernyataan yang dikutip pada Jumat (8/3/2024).

Sementara itu, menurut analis dan pedagang, kenaikan harga emas juga dapat mengurangi minat pembelian selama musim pernikahan di India. Harga emas pertama kali melampaui titik tertingginya sejak Desember 2023, didorong oleh indikasi meningkatnya tekanan harga dan peran tradisional emas sebagai lindung nilai (safe-haven).

Data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada Jumat (8/3/2024) juga menjadi sorotan, yang diperkirakan akan mempengaruhi arah pasar dalam waktu dekat. Sentimen ini juga memengaruhi pergerakan harga emas.